Minggu, 14 Agustus 2016

ANIMALS > HUMAN ? HUMAN ♥ ANIMALS

♥♥ LOVE ANIMALS 🐾 🐾 

Hello saudara-saudara! Apa kabar hari ini? Hari ini hari minggu, dan saya sedang tidak fit. Jadi agak snewen gimana gitu lol #gapenting.
Hari ini saya mau share something important. VERY IMPORTANT! Kenapa? Karena meyangkut kita semua yang ada di bumi ini. Seperti judul diatas, "LOVE ANIMALS", aku mau bicarain masalah hubungan kita (para manusia bejad) dan hewan-hewan yang ada di sekitar kita. Terdengar simple, tapi taukah kalo sifat kita sering membuat bencana buat kaum hewan. Kekerasan terhadap sesama manusia, mungkin sudah jadi hal yang biasa dan bahkan bisa terlibat hukum negara, tapi gimana kalo ternyata kasus kekerasan manusia terhadap hewan juga ga kalah banyaknya dari kasus kekerasan sesama manusia. Mungkin banyak orang yang masih berpikiran/beranggapan "menyakiti" hewan itu udah biasa dan bisa dengan seenaknya menyakiti mereka. Sebenernya disini yang aku maksud mencakup banyak hewan, udah ga terhitung berapa jumlah hewan-hewan diluar sana yang mati karena tindakan kita para manusia yang ga bertanggung jawab. 

Beberapa waktu lalu, aku sempet denger berita dan baca beberapa artikel tentang beberapa spesies penyu di Indonesia yang terancam punah karena perbuatan manusia. Kok bisa karena perbuatan manusia? Fyi, penyu itu terkadang juga memakan ubur-ubur. Nah, karena kita para manusia SERING membuang sampah plastik ke lautan dengan seenak dengkul, para penyu mengira kalau plastik itu ubur2, jadi mereka makan tuh plastik. Dan akhirnya? Pasti kalian ga setolol itu kan buat ngerti apa yang terjadi kalo makan makanan yang seharusnya tidak dimakan. Maybe for some people it's just a simple thing, but all of you (us) actually killed them slowly. Banyak yang mungkin waktu baca/denger berita ini berpikiran "aduh kasian yaa", "siapa sih tuh orang yang buang sampah plastik di lautan", dll. Tapi terkadang kita sendiri juga gasadar kalo kita sering buang sampah sembarangan. It's simple, tapi dampaknya besar.

Itu baru salah satu contoh kasus yang lagi marak. Yang mau saya share disini adalah mengenai penganiayaan anjing dan kucing. Kucing, di negara kita Indonesia udah ga tabu dan ga aneh liat kucing liar dijalanan, dari yang masih bayek sampe yang udah tua sekalipun. Anjing, mungkin masih tabu anjing liar ada di negara kita mengingat Indonesia adalah negara mayoritas muslim, yang menajiskan anjing untuk didekati kaum muslim. 

Mungkin masih ada yang inget dengan kejadian beberapa waktu lalu, dimana di China terjadi pembantaian anjing besar-besaran sebagai salah satu ritual atau adat disana? Karena kejadian itulah, banyak netizen (terutama penyayang hewan) marah besar sama adat (Festival Yulin) yang "gila" yang masih ada di China. Memang bagus mempertahankan adat negara mengingat dunia semakin modern dan mulai banyak negara-negara yang melupakan adatnya, tapi banyak netizen yang menganggap "adat" tsb terlalu gila dan dinilai terlalu kejam. Sampai akhirnya para netizen berusaha menghentikan nya melalui dukungan lewat media sosial internet. 


Nama anjing diatas adalah Oso. Oso ditinggal di penampungan oleh pemiliknya karena memiliki penyakit kulit. Bukannya membawa Oso ke klinik hewan, tapi malah ditinggal di penampungan. Oso yang umurnya 8 thn akhirnya dibawa ke klinik hewan oleh pihak penampungan, dan dokter mengatakan kalau penyakit kulit Oso ini adalah penyakit kulit yg umum terjadi pada anjing dan bisa disembuhkan. Walaupun ternyata penyakit yang dialami Oso tidak separah perkiraan, Oso mengalami trauma psikologis karena ditinggal oleh sang pemilik pada saat ia sedang sakit. 


Pihak penampungan pun berusaha untuk mencarikan "rumah" baru buat Oso kalo dia udah pulih. Bahkan saat di penampungan, Oso sangat sedih, ia tidak mau bertatap muka dengan siapapun, selalu menyembunyikan wajahnya di pojok ruangan, tidak nafsu makan,tidak minum dan terlihat sangat depresi. 

Nah, kawan. Ketika kita udah memutuskan buat merawat mereka, harusnya dirawat dengan baik. Jangan merawat mereka cuma waktu mereka lucu dan sehat aja. Tapi waktu sakit, ditinggal gitu aja dan gamau merawat. Sama aja kayak kalian memutuskan buat merawat anak, pas anak sakit, kalian taruh di penampungan. Same right? Mereka juga makhluk hidup kayak kita, jangan kira anjing "gatau" yang namanya trauma secara psikologis. Banyak kasus anjing menjadi murung dan stress bukan karena gamakan, gaminum, atau karena penyakit yang lagi dialami mereka, tapi justru karena ditinggal "orang tua"nya.


Kucing diatas diberi nama Leah. Leah ditemukan di jalanan bersama dua anaknya. Tapi pas ditemukan, mereka kaget karena melihat kondisi telinga Leah yang terlihat seperti habis dipotong. Ga cuma telinga yang terpotong, Leah juga menderita jamur di badannya, beruntung anak-anaknya sehat. Melihat hal ini, para penyelamat hewan segera bergerak untuk berusaha menemukan pelaku nya, karena dilihat potongannya masih merah yang berarti dipotong tak lama sebelum Leah ditemukan.

See? Buat apa sih potong2 kuping kucing? Biar apa? Manfaatnya apa? Coba banyangin kuping kalian dipotong? 


Anjing diatas namanya Cola. Berawal dari Cola yang menggigiti sepatu tetangganya, ia pun harus kehilangan dua kaki depannya. Si tetangga melihat Cola menguyah sepatunya dan marah besar. Ia pun melapor kepada pemilik Cola, pemilik pun meminta maaf dan mengatakan untuk ganti rugi. Bukannya tenang, tapi tetangga malah pergi mengambil semacam pedang/sabit dan menebas kedua kaki depan Cola hingga putus. Pemilik akhirnya membawa Cola ke klinik-klinik hewan namun para dokter yang melihatnya mengaku tidak bisa menolong Cola karena kondisinya yang parah dan sudah kehilangan banyak darah. Namun salah satu komunitas penyayang anjing mengetahui hal itu dan menawarkan bantuan untuk membawa Cola ke klinik yang biasa mereka pakai. Para dokter pun berusaha semaksimal mungkin untuk menolong Cola.


Cola pun bisa selamat dan harus menjalani proses pemulihan. Sementara sang pemilik mengaku tidak berani membawa Cola pulang karena takut Cola akan diracun oleh tetangganya. Karena itulah, komunitas penyayang anjing ini lah yang merawat dan menampung Cola hingga ia sembuh. 


Cola menunjukkan kemajuan yang luar biasa, daya juangnya yang tinggi membuat ia bisa pulih dengan cepat. Ia pun sudah bisa berjalan menggunakan kursi roda khusus anjing walaupun masih membutuhkan penyesuaian. Walaupun Cola sudah mulai biasa dengan kursi rodanya, salah satu dokter memutuskan untuk memberikan Cola kaki baru yaitu kaki protestik agar memudahkan ia berjalan bahkan berlari layaknya anjing normal. 


Kondisi Cola sudah jauh lebih baik, namun pihak penyanyang anjing tsb tidak terburu-buru untuk memberikan "orang tua" baru buat Cola. Sampai pada suatu hari istri dari pendiri komunitas penyayang anjing tsb datang mengunjungi Cola dan langsung jatuh cinta dengannya. Entah kebetulan atau apa, wanita bernama Gill itu mengalami hal yang sama dengan Cola. Gill kehilangan kedua kakinya, ia tertular septikemia, yakni kondisi keracunan darah yang ia idap saat mencoba menyelamatkan anjing liar di tahun 2004. Seperti takdir, Gill pun memutuskan untuk merawat Cola dan menjadi "orangtua" baru untuknya. 


Cola pun dibawa pulang oleh Gill, yang kebetulan rumah mereka sangat dekat dengan pantai, sehingga Cola bisa berlarian bebas sepuasnya. Gill pun jadi harapan baru buat Cola.


Sekarang Gill dan suaminya membelikan banyak mainan khusus anjing mengingat Cola masih suka mengunyah barang. Tapi mereka tidak pernah melarang, karena itu memang kesukaan Cola. 

See guys? Jangan karena kebiasaan anjing yang suka gigit-gigit barang itu malah jadi petaka buat mereka. Itu hal yang wajar buat anjing. Sama kayak baby yang mulutnya "gatel" pengen emut segala macem barang. Memang mereka hewan, tapi mereka juga berhak dapat kehidupan yang layak, gakalah sama kita para manusia. 



Masih banyak kasus penyiksaan anjing dan kucing yang ada diluar sana. Banyak sekali artikel yang memuat, jadi gimana dengan kejadian penyiksaan hewan yang ga dimuat media? Pasti lebih banyak. 

Kita, MANUSIA, adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia, paling berharga, paling menyerupai Dia. Tapi kenapa kita justru sering menyakiti sesama makhluk hidup?
"Yaelah, kan cuma anjing doang. Dia kan binatang" "Kok berlebihan banget sama binatang" Anggapan-anggapan seperti itulah yang menjadikan kita bahkan (menurut saya) lebih hina dari binatang. Kita mungkin menganggap peliharaan kita (ex : anjing) ya sebagai sekedar pet. Tapi buat mereka, kitalah segalanya.
Tahu cerita tentang anjing Hachiko? Mungkin beberapa orang "halah, itu kan cuma film" "cuma ada di film" "anjing setia ya cuma hachiko doang"
Tapi nyatanya, semua anjing setia sama tuannya. Mereka setia sama orang-orang yang cinta sama mereka. Hachiko cuma simbol aja, salah satu dari sekian banyak cerita tentang kesetiaan seekor anjing. Hal itu bisa beneran terjadi? Bisa. Anjing aja bisa tau kok kita beneran sayang sama dia atau engga. Bahkan kayak kasusnya Oso, dia sedih bukan karena penyakit kulitnya, tapi karena pemiliknya yang ninggalin dia. See? Buat Oso, pemiliknya adalah segalanya buat hidupnya. Ga peduli sama penyakit fisiknya. 

Kenapa saya share tentang ini? Karena saya gahabis pikir sama orang2 yang menyakiti mereka. Contoh anjing lagi lewat, tiba-tiba dilempari batu sama orang2. ARE U FUCKING KIDDING ME?! MEREKA CUMA LEWAT! Bayangkan hal itu terjadi ke kalian. Kalian lewat, ga ngapa-ngapain tapi tiba-tiba dilempari batu. Marah kan? Sama kayak anjing. Jangan kaget kalo anjing marah waktu kalian lempari batu. Hal alamiah, diganggu ya marah. Hukumnya simple kayak gitu aja kok. Kasus dikejar anjing. Kenapa dikejar anjing? Karena biasanya kalian duluan yang lari, yakan? Anjing nya ga ngapa-ngapain, tiba-tiba kalian lari. Mungkin anjing ngira kalian ngajak mainan. Dan anjing tau siapa itu orang asing. Biasanya, kalo ada anjing malah jangan lari. Jalan aja kayak biasa, dengan begitu anjing akan mikir kalian gapeduli dengan keberadaan mereka/kalian gatakut dengan mereka. Beres. Kalo kalian lari, mereka malah akan ngejar. 

Banyak yang gasadar dengan lingkungan sekitar kita sendiri. Hal yang simple, bisa jadi kerugian yang besar buat pihak lain. Buang sampah dilaut, bisa mencemari laut dan akhirnya mengganggu ekosistem laut. Banyaknya pembangunan kota dan gedung-gedung besar, pembakaran hutan, penebangan pohon ilegal secara brutal bisa menganggu ekosistem hutan dan "rumah" hewan-hewan di dalamnya. Jangan kaget melihat ada harimau masuk ke pemukiman penduduk, karena ya rumah mereka sudah dihancurkan sama kita para manusia yang mikirnya pake dengkul. Cuma memikirkan keberlangsungan hidup kita, tapi tidak memikirkan keberlangsungan makhluk hidup yang lain yang hidupnya berdampingan dengan kita. Kan goblok. Gimana mau maju kalo yang dipikirkan cuma hal-hal yang sia-sia. Nyatanya Indonesia dikenal dengan keberagaman (budaya, hewan, tanaman, tempat), tapi dalamnya ya bobrok. Bullshit gitu lho, ada banyak hal yang harus "diselamatkan", tapi yang sering terjadi upaya penyelamatan kitalah yang salah. Ya maaf aja kalo aku cuma bisa gembar gembor, marah-marah, nyocot di sosial media, karena memang aku belum punya cukup "kekuatan" buat menolong secara real.

Maukah kita para manusia dianggap lebih hina dibanding mereka? Mereka bukan hina karena mereka adalah "binatang". Menurut saya, kita bisa jadi jauuuuhhhhhh lebih hina, lebih rendah, lebih bejad dibandingkan hewan-hewan ini karena kita tidak "mengindahkan" mereka. Tuhan aja menyuruh kita belajar pada semut. TUHAN! Tuhan yang mulia diatas yang paling mulia "mengindahkan" semut. Gimana dengan kita? Kita lho kotor, penuh dosa, tapi masih bisa membusungkan dada, berkecak pinggang, dan dagu selalu keatas? 

Ketika kita gabisa mengasihi sesama makhluk hidup entah itu hewan, manusia, tanaman, gimana kita mau mengasihi Tuhan? Kita lho paling mulia. Ketika kita ada di atas, dan gabisa mengasihi yang ada dibawah kita, gimana mau mengasihi Tuhan yang ada jauuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhh diatas kita? Masuk akal gak? 
Tuhan yang paling mulia, bisa mengasihi yang ada dibawahnya. Bahkan rela mati buat kita yang bejad ini. Kenapa kita masih bisa nyombongkan diri? Nonsense!
Mungkin nanti akan ada saatnya dimana....
When animals are more humane compared to human beings.





Beberapa contoh hewan yang bahkan lebih "manusiawi" dari kita para manusia. Hewan yang tau namanya terimakasih, kesetiaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar